Senin, 26 Januari 2015

ADVENTURE DI PULAU TABUHAN, BANYUWANGI


CATATAN PERJALANAN KE PULAU TABUHAN, BANYUWANGI


Welcome to Tabuhan Island 

        Pulau Tabuhan terletak 20 Km dari pusat kota Banyuwangi, persis di tengah selat Bali yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Bali. Tepat berada di desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, pulau ini memiliki luas sekitar 5 hektar.  Pulau Tabuhan mempunyai pantai dengan hamparan pasir putih yang bersih dan air laut yang jernih. Setelah menjadi tempat perhelatan ajang kitesurfing (selancar layang) internasional beberapa waktu lalu, Pulau Tabuhan yang mempunyai luas 5 hektare kian banyak diminati. Inilah surga tersembunyi, the hidden paradise, di ujung timur Pulau Jawa.
   Bermula dari kejenuhan dan rindu akan pemandangan laut yang konon bisa menghilangkan rasa penat dan stress. Dan setelah membaca artikel tentang Spot yang bagus untuk dikunjungi di daerah Banyuwangi yaitu Pulau Tabuhan. Akhirnya kami memutuskan untuk berkunjung ke Pulau Tabuhan. Tepatnya hari Minggu tanggal 14 Desember 2014. Kami berangkat kesiangan dari Jember, sekitar pukul 08.00. Sampai di Pantai Kampe, Bansring Wongsorejo sekitar pukul 11.00. Kami langsung ditawari untuk menyebrang ke Tabuhan dengan biaya sewa perahu sekitar Rp. 600.000,- per 10 orang lengkap dengan alat snorklingnya.

Inilah surga tersembunyi di Pulau Tabuhan

         Di sepanjang perjalanan menuju pulau dengan pantai berpasir putih bersih ini, mata kami bakal dimanja dengan pemandangan menawan gradasi warna laut mulai hijau, biru muda sampai biru tua. Hanya sekitar 30 menit melintas, dan akhirnya kami sampai di Pulau Tabuhan. Dan itulah surga tersembunyi: pantai pasir putih dengan air yang sangat jernih berwarna hijau tosca. 

Pulau Tabuhan dengan airnya yang jernih kehijauan

Waktunya bermain dengan air...bersnorkling ria

         Kami bisa bermain air sepuasnya, bahkan bisa juga melihat berbagai ikan hias. Tentu saja karena saking jernihnya air. kami bisa menyelam dan melihat terumbu karang yang Jangan khawatir, bagi yang minat snorkling dan diving, ada pemandu profesional yang siap mendampingi. Mereka adalah nelayan yang sudah dilatih. Untuk melihat terumbu karang pun cukup di kedalaman 2 meter bagi penyelam pemula. Jika ingin tantangan yang lebih ekstrem, kita bisa menikmati keindahan bawah laut hingga kedalaman 15-20 meter.

Inilah para nelayan profesional pemandu snorkling

Narsis dulu ah...sebelum snorkling dimulai

 Ucapan terimakasih karena sudah puas bersnorkling yaitu foto bersama

     Lelah bermain air, wisatawan bisa berkeliling Pulau Tabuhan. Ada bekas reruntuhan bangunan yang dulunya merupakan mercusuar yang dibangun oleh penjajah Belanda. Konon ceritanya daerah ini disebut Pulau Tabuhan lantaran anginnya yang cukup kencang sehingga terdengar seperti tetabuhan musik. 

 Berkeliling di sekitar Pulau Tabuhan

Seperti pulau sendiri, sepi banget

Sedikit mendung, tapi tidak hujan

      Ketika yang lain masih berkutat dengan snorkling, aku mulai menyusuri spot-spot pulau ini. Betapa herannya aku melihat bibir pantai pulau ini banyak dengan sampah. Sampah-sampah alam dan sampah-sampah dari manusia. Terlintas dibenakku, tidak adakah upaya Pemerintah Daerah untuk mengembangkan dan merawat pulau ini.

 Bertemu dengan  bermacam-macam bentuk karang

 Sampah dimana-mana

.     Jujur pulau ini sangat bagus, pasirnya yang putih dan birunya air laut membuat kami terpukau. Coba saja Pulau ini bersih, pasti akan lebih banyak lagi menarik wisatawan. Sebenarnya potensi pulau ini sangat besar. Pemandangannya yang begitu indah dan memukau. 

Menyusuri bibir pantai yang begitu indah pemandangannya

 Ada taman kaktus di sekitar pantai, tajam banget durinya

Disini keren banget kalau dibuat foto

      Setelah puas berkeliling menyusuri pulau, aku kembali berkumpul dengan yang lain untuk segera pulang. Mengingat waktu yang mulai beranjak sore dan mendung tebal yang mulai mengincar. Air laut sudah mulai pasang, dan akupun menghubungi bapak nelayan untuk menjemput kami pulang. Sayangnya, kami tidak membawa kamera under water. Jadi kami tidak bisa mengambil mment dibawah laut. Padahal ikan hiasnya bagus-bagus banget. Suatu saat kami akan kembali kesini lagi dengan pengalaman yang lebih seru.

 Gak bisa narsis dalam air, narsis di kapalpun jadi...

Good bye Tabuhan.....!!!

3 komentar: