CATATAN PERJALANAN KE PULAU TABUHAN, BANYUWANGI
Welcome to Tabuhan Island
Pulau Tabuhan terletak 20 Km dari pusat kota Banyuwangi, persis di
tengah selat Bali yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Bali. Tepat
berada di desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, pulau ini memiliki luas
sekitar 5 hektar. Pulau Tabuhan mempunyai pantai dengan hamparan pasir putih yang bersih
dan air laut yang jernih. Setelah menjadi tempat perhelatan ajang
kitesurfing (selancar layang) internasional beberapa waktu lalu, Pulau
Tabuhan yang mempunyai luas 5 hektare kian banyak diminati. Inilah surga
tersembunyi, the hidden paradise, di ujung timur Pulau Jawa.
Bermula dari kejenuhan dan rindu akan pemandangan laut yang konon bisa menghilangkan rasa penat dan stress. Dan setelah membaca artikel tentang Spot yang bagus untuk dikunjungi di daerah Banyuwangi yaitu Pulau Tabuhan. Akhirnya kami memutuskan untuk
berkunjung ke Pulau Tabuhan. Tepatnya hari Minggu tanggal 14 Desember 2014. Kami berangkat kesiangan dari Jember, sekitar pukul 08.00. Sampai di Pantai Kampe, Bansring Wongsorejo sekitar pukul 11.00. Kami langsung ditawari untuk menyebrang ke Tabuhan dengan biaya sewa perahu sekitar Rp. 600.000,- per 10 orang lengkap dengan alat snorklingnya.
Inilah surga tersembunyi di Pulau Tabuhan
Di sepanjang perjalanan menuju pulau dengan pantai berpasir putih bersih ini, mata kami bakal dimanja dengan pemandangan menawan gradasi warna laut mulai hijau, biru muda sampai biru tua. Hanya sekitar 30 menit melintas, dan akhirnya kami sampai di Pulau Tabuhan. Dan itulah surga tersembunyi: pantai pasir putih dengan air yang sangat jernih berwarna hijau tosca.
Pulau Tabuhan dengan airnya yang jernih kehijauan
Waktunya bermain dengan air...bersnorkling ria
Inilah para nelayan profesional pemandu snorkling
Narsis dulu ah...sebelum snorkling dimulai
Ucapan terimakasih karena sudah puas bersnorkling yaitu foto bersama
Lelah bermain air, wisatawan bisa berkeliling Pulau Tabuhan. Ada bekas reruntuhan bangunan yang dulunya merupakan mercusuar yang dibangun oleh penjajah Belanda. Konon ceritanya daerah ini disebut Pulau Tabuhan lantaran anginnya yang cukup kencang sehingga terdengar seperti tetabuhan musik.
Berkeliling di sekitar Pulau Tabuhan
Seperti pulau sendiri, sepi banget
Sedikit mendung, tapi tidak hujan
Ketika yang lain masih berkutat dengan snorkling, aku mulai menyusuri spot-spot pulau ini. Betapa herannya aku melihat bibir pantai pulau ini banyak dengan sampah. Sampah-sampah alam dan sampah-sampah dari manusia. Terlintas dibenakku, tidak adakah upaya Pemerintah Daerah untuk mengembangkan dan merawat pulau ini.
Bertemu dengan bermacam-macam bentuk karang
Sampah dimana-mana
. Jujur pulau ini sangat bagus, pasirnya yang putih dan birunya air laut membuat kami terpukau. Coba saja Pulau ini bersih, pasti akan lebih banyak lagi menarik wisatawan. Sebenarnya potensi pulau ini sangat besar. Pemandangannya yang begitu indah dan memukau.
Menyusuri bibir pantai yang begitu indah pemandangannya
Ada taman kaktus di sekitar pantai, tajam banget durinya
Disini keren banget kalau dibuat foto
Setelah puas berkeliling menyusuri pulau, aku kembali berkumpul dengan yang lain untuk segera pulang. Mengingat waktu yang mulai beranjak sore dan mendung tebal yang mulai mengincar. Air laut sudah mulai pasang, dan akupun menghubungi bapak nelayan untuk menjemput kami pulang. Sayangnya, kami tidak membawa kamera under water. Jadi kami tidak bisa mengambil mment dibawah laut. Padahal ikan hiasnya bagus-bagus banget. Suatu saat kami akan kembali kesini lagi dengan pengalaman yang lebih seru.
Gak bisa narsis dalam air, narsis di kapalpun jadi...
Good bye Tabuhan.....!!!
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSewa perahu utk menyeberang harganya brp ??
BalasHapusada nomor hape bapak yang sewakan perahu ?
BalasHapus